Secangkir vanilla latte hangat adalah gambaran rindu tentang masa lalu..
Tentang segelas ice chocolatemu diantara ungkapan-ungkapan kelu dan senyum lugu..
Di atas tebar lampu kota dan bunga tidur anak Adam Hawa aku diingatkan pada episode itu..
Malam ini..
Aku rangkai senyum-senyum kecil menjadi satu, meski tersisa pilu...
Mungkin sampai langit kembali biru dan habis vanilla latteku.. :)
Majalengka, 29 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar