Senin, 23 Januari 2012

Tulisan Sekedar Pengisi Bejana Sore Ini

Sebenarnya aku sedang tidak ingin menulis sore ini. Namun dingin yang menggulung di kamarku membuat aku ingin melakukan aktivitas yang mungkin bisa melupakan rasa dingin yang terlalu di sore ini. Seandainya dingin sore ini wanita yang aku ceritakan di tulisanku tanggal 22 Januari kemarin, aku rela untuk tidak berselimut dan menikmati gigilnya, aku rasa bukan sebuah gombalan, ini hanya permainan kata untuk mengspesialkan wanita ditulisan itu.
Ahh.. ternyata aku memang sedang tak ada hasrat bercinta dengan kata-kata, pikiranku sudah seperti benda-benda mati yang menumpuk di kamarku, diam seperti tak ada kerinduan dalam wujud-wujudnya.
Aku sedang ingin pulang ke rumah, aku merindukan berbakti pada kedua pahlawanku di sana, kalau menurut buku yang ditulis Ippho santosa merekalah sepasang bidadari yang siap mengantarkanmu pada mimpi-mimpi besarmu dan menciptakannya dengan langkah bakti kita. 
Semakin dewasa, aku semakin sadar beliau sangat berarti untuk hidup aku, tidak aku pungkiri, buku Ippho Santosa juga yang membuat aku membuka segala langkah kebaikan untuk hidup aku, ya itu salah satunya mencintai kedua orang tua. Jika kalian ingin tahu langkah-langkah pencipta nyata dunia dan surga, ya beliaulah orangnya, terutama ibu.
Aku ulangi. Ternyata aku memang sedang tak ada hasrat bercinta dengan kata-kata, pikiranku sudah seperti benda-benda mati yang menumpuk di kamarku, diam seperti tak ada kerinduan dalam wujud-wujudnya. 
Tulisanku kali ini sudah tak tentu arah kemana maunya, meski ia tampak membawa peta, tapi maunya berhenti di titik. Ya, tulisan sekedar pengisi bejana sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar