Aku ingin menulis dari remang yang tak terlalu kusam
Dari bau dedaunan yang dibawa pagi
Lalu rintih yang seikat bekas tadi malam
Seduh demi seduh do'a mulai larut dan berwarna diantara rasa yang ambigu
Aku tetap memohon pada Maha Haqiqi, meminta yang abstraksi menjadi pasti
Berjalan itu pasti diantara gelap dan terang
Ketika terang yang digenggam, lalu akan kau minum menang dan senang
Pun akan datang usang bergantian
Katakan saja aku pencipta
Namun bukan Maha Raja pemilik segala.
Aku menyimpan ridho pada ibu, dalam langkah-langkah pencipta nyata Dunia dan Surga.
Bandung. 12 Juni 2011
keren
BalasHapus